Welcome to PPPM Nurul Islam Blog, Don't Forget leave a Comment, and Keep Visit our Blog :)

Jumat, 30 Agustus 2013

Posted by Unknown On 17.23

Alkisah, ada seorang pemuda yang idiot menyukaiseorang gadis yang cantik dan kaya.Pemuda yang idiot itu selalu menunggu si gadis didepan pintu sekolah setiap pagi, selalu bermain besama.Hingga suatu saat setelah lulusan sekolah gadis itu menghampiri pemuda yang idiot itu, dan bercerita atas kelulusan sekolahnya. Sejak saat itu si pemuda idiot tidak pernah bertemu dengan gadis cantik itu lagi...
Selama 3 tahun si pemuda idiot selalu menunggu gadis itu di depan pintu sekolah, namun usahanya sia-sia karena si gadis tak pernah dijumpainya.. hingga suatu saat si pemuda idiot bertemu dengan gadis itu di pasar swalayan. Pemuda idiot menghampiri si gadis dan berkata kepadanya, "halo gadis kemana aja?? kenapa tidak sekolah??".. gadis itu berpura-pura tidak mengenal pemuda idiot itu.., karena malu berbicara dengan pemuda idiot di depan umum, si gadis lalu berkata."dasar idiot.. kamu jangan sok kenal deh!!, sory kamu itu siapa?? aku tidak menggenal kamu.. mungkin kamu salah orang!!"..
Si pemuda idiot hati nya hancur, padahal dia membawa sepucuk surat dan bunga mawar untuk menggungkapkan perasaannya kepada si gadis. Selanjutnya entah kenapa si pemuda idiot bisa melupakan gadis itu..
10 tahun kemudian si gadis dan suaminya di undang di pesta makan malam oleh bosnya. Tak disangka gadis itu betemu dengan si idiot,kemudian gadis itu menghampirinya dan berkata, "dasar kamu idiot.. ngapain kamu di pesta ini?? kamu tidak pantas berada disini... pesta besar ini hanya untuk orang-orang yg pintar doank.. bukan untuk orang sepertimu.! dasar idiot..!!".

Si pemuda hanya bisa diam, dan menangis sambil pergi meninggalkan gadis itu.

Beberapa jam kemudian pembawa acara memberikan informasi akan dimulainya pesta.."perhatian bapak-bapak, ibu-ibu acara akan segera dimulai tolong semua merapat ke panggung.."Yth.Bapak direktur utama PT. IP Grop dipersilahkan untuk memberikan sambutan.."
Gadis itu kaget dan terkejut ternyata bos perusahaan suaminya itu adalah teman idiotnya dulu.. Suaminya lalu berkata kepada gadis itu.."Ma, pemuda itu bos ku.. setelah perusahaan papa bangkrut pemuda itu yang menggajak papa bekerja di perusahaannya.. bos ku terkadang idiot tapi dia sangat pintar dan perkerja keras".."kalau tidak ada pemuda itu, mungkin kita sudah jatuh miskin.. mama harus berterima kasih kepada pemuda itu.."

(gadis itu hanya bisa tersenyum-senyum untuk menutupi rasa malunya kepada pemuda itu..)

# gadis itu merasa tolol dan sangat menyesal dan malu.karena sering menghina pemuda idiot itu..
** ini hanya seuntaian cerita sebagai suatu perumpamaan yang mungkin bisa kita renungkan....

Terkadang orang yang kita rendahkan dan kita hina, kehidupannya akan lebih berhasil dari pada kita.. Orang yang kita rendahkan dan kita hina memakai hinaanya itu untuk menutupi kekurangannya dan untuk menggapai mimpi serta harapannya...

Oleh : yuhib'b u hudi rochim"
Sumber : ldii.or.id

Rabu, 28 Agustus 2013

Posted by Unknown On 17.39
galau
Latar Belakang Masalah
Akhir akhir ini banyak orang yg mengupdate statusnya dengan kata kata "Galauuw ... ". Seolah olah, galau adalah sebuah kata dalam KBBI yang sekarang sedang naik daun seperti boyband dan Girlband korea. Dan uniknya semua perasaan bak itu senang,bingung, susah, sedih adalah galau.
Contoh : " Gewe GALAU Geela, masa gw ditembak sama gebetan gw ... horeee..!!"
" Galau adalah berangkat pagi pagi, ngebut ngebut, takut telat, hampir nyamber tukang cimol, naik lantai empat, bantuin power ranger membasmi kejahatan, eee... ternyata kelas gw KOSONG ..!!! GALAU "
"Galau nih, Sarapan hari ini pilih kawat goreng pake telor apa Sayur paku ya ..?? " ( Statusnya Kesatria baja hitam )

Sebenarnya, manakah diantara 3 kalimat diatas yag sesuai dengan penggunaan kata GALAU ..???
Apa faktor penyebab GALAU ..?
Bagaimana cara mengatasi GALAU ..??
Kenapa harus tercipta ke GALAU an di muka bumi ini ..... ??

TINJAUAN PUSTAKA
Apa sih Galau ..?
Sebuah kopasan mengatakan GALAU adalah singkatan G.A.L.A.U = God Always Listening And Understanding ( aSEeekk )
Versi KBBI = ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal). Atau padanan bahas Inggis ala Google translate = Confussion.
Sepertinya anak anak alay punya terjemahan sendiri :
Apa itu Galau? Oke Galau adalah Keadaan Dimana seseorang menjadi murung secara mendadak bisa dibilang mumet banyak pikiran, yang di sebabkan karena kita banyak memikirkan sesuatu yang nggak jelas, jadi ngapain juga kita mikirin si Doi kalau si Doi nggak pernah ngertiin kita, ia nggak sehh?
( ini adalah jawaban pertama yang kita dapat ketika search google ini menunjukkan bahwa Google ternyata Alay hati hati para pencari tugas dengan kopas gugel ntar GOOGLE jadi 900913 hehehe  .. )

Faktor penyebab Rasa GALAU :
Galau itu normal jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar tapi 414Y kalo berlebihan. Dosis normal Kegalauan adalah Sekali dalam seminggu...
1. Iman sedang turun
2. Pikiran sedang kosong
3. Sedang sendirian
4. Sedang tidak melakukan aktifitas yang menguras tenaga dan pikiran
5. Sering mendengarkan lagu-lagu tentang cinta
6. Sering Mengeluh

Kenapa harus diatasi ???  :

Karena Rasa galau menyebabkan kita jadi alasan pembenar dan akhirnya menghambat prestasi/ ibadah kita, contoh = aku malas ngaji ah, Q kan lagi galau. Aku males Sholat ah, Q lagi Galau .. ( Padahal ngaji dan Sholat kan kebutuhan sendiri seperti buang air ) ... Jangan jangan lama lama ntar bakalan bilang : Males pipis ah, Q kan lagi Galau ...!!! ( Oooow .. !! Naudzubillah... Jangan sampai Galau merusak kesehatan fisik anda ).


Cara mengatasi :
1. Perbanyak amalan dengan memiliki dan menambah amalan andalan
2. Melakukan aktifitas yang bernilai pahala ketika sedang sendiri (contoh: dzikir. membaca alqur'an dll)
3. Gunakanlah tenaga dan pikiranmu semaksimal mungkin agar tidak ada waktu kosong bagi otak kita kecuali ketika sedang istirahat (tidur) (Contoh: Melaksanakan sholat-sholat sunah. banyak beramal sholeh. dll)
4. Kurangi dan hilangkan mendengarkan lagu-lagu tentang cinta
5 Ganti lagu-lagu cinta tersebut dengan mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-qur'an
6. Carilah jalannya Syukur ...

PESAN MORAL : Galau itu normal ( Karena kita adalah manusia yang keimananya Fluktuatif/ naik turun ) jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar boleh, tapi 414Y kalo berlebihan. Dosis normal Kegalauan adalah Sekali dalam seminggu...
Manusia diciptakan dengan bermacam rasa, manis, asam, asin bahkan galau *maksa.


Mulai sekarang ... untuk memulai gaya hidup anti Galau ... bergumamlah " Aku Generus anti-Galau ...!!!"
SELAMAT BERKARYA DENGAN PASSION KALIAN ... ^^ ...

Semoga bermanfaat..
^_^
Oleh : dika.syahida
SUMBER : ldii.or.id
Posted by Unknown On 17.34
ldii-identity
(Tulisan yang diperuntukkan untuk instropeksi bagi penulis dan pembaca)
Sembilan bulan yang lalu, ketika lebaran saya menyempatkan silaturahim ke kampung halaman saya. Pertanyaan yang sering muncul pertama kali “Sekarang kerja apa? Dimana?” dan jawaban saya selalu sama “masih pengangguran hehehehe.” Ada suatu momen ketika keluarga besar berkumpul mulai dari nenek, om, tante hingga keponakan dan saya bisa menjamin pasti pertanyaan seperti itu muncul, bahkan lebih detil.
Ketika ada kesempatan diskusi, ada salah satu om yang menanyakan dengan nada yang menurut saya agak sinis.
“Ohh.. Taiwan, sedikit ya orang Islamnya?”
“Di sana kebanyakan Kristen ya?”
Sebelum sempat menjawab dia sudah menimpali lagi.
“Gimana kehidupan di sana?”
Merasa dia tidak butuh jawaban, saya hanya diam dan pura pura mendengarkan. “Pasti ga enak, sedikit orang Islam di sana,” “Makannya gimana? Solatnya gimana? Masih bisa ngaji?” dan sebagainya. Pertanyaan wajib, namun saya hanya menjelaskan kondisi detil saya di sini kepada orang tua saya.
Saya hanya bergumam “Hmm.” Melihat saya sudah malas menjawab, ayah saya menimpali.
“Aman, hahaha. Kebanyakan orang atheis (tidak beragama) tapi tertib semua, ga seperti di Indonesia orangnya beragama tapi banyak yang ga tertib.”

Seperti itulah. Menggaris bawahi pernyataan ayah saya yang langsung membuat om saya diam, sadar atau tidak itulah kondisi yang ada di Indonesia saat ini. Contoh kecilnya, di negeri sendiri saling menipu untuk mendapatkan untung lebih besar adalah hal yang biasa. Mereka bilang ayam yang dijual halal, ternyata ayam tiren (mati kemarin) yang dijual kembali. Mereka bilang banyak yang menawar, ternyata belum ada yang mampir ke tokonya. Mereka bilang bakso daging ternyata daging tikus. Kalau tidak percaya, reportase tr*ns tv setia menayangkan fenomena fenomena tersebut pada hari minggu pukul 17.00 WIB. Di Taiwan, saya bahkan sempat dilarang sendiri oleh pemilik warung supaya tidak membeli di warung miliknya karena ada babi dan dia tau saya muslim dan tidak makan babi. Ketika pergi ke Taichung teman saya bahkan rela mematikan suara tv ketika saya sedang solat, padahal saya tidak memintanya. Mungkin merekapun bahkan tidak tahu apa sedang saya lakukan. Yah itulah, mereka atheis tapi kadang lebih paham dari orang yang beragama. Saya sempat tidak boleh meminjam wajan dari teman sekamar saya karena dia baru menggoreng babi.
“Kita tidak akan tahu bentuk rumah kita kalau kita tidak keluar rumah.” Itu pernyataan pertama yang saya dengarkan ketika tiba di Taiwan pertama kali. Bagaimanapun kita dapat melihat kondisi negara kita dengan jelas setelah berada di luar negeri. Seperti melihat bentuk rumah kita dari halaman. Namun jangan diasumsikan untuk melihat kondisi Islam kita harus keluar dari Islam lho.
Apa hubungannya?

Kita beruntung terlahir atau mengaji dalam lingkungan Islam seperti di LDII. Ilmu yang diberikan ada dalam suatu kurikulum yang sistematis, hukumnya jelas, isnadnya jelas. Bagi yang sudah lama mengaji, sudah berapa hadits yang dipelajari? Banyak!! Berapa hukum yang dikaji? Tak terhingga, bahkan masalah kecil di kamar mandi pun dijelaskan secara gamblang. Nasehat pun arang ulune kucing, tidak ada habisnya. Ngaji setiap minggu selalu tertib. Hampir setiap hari ada nasehat, bahkan bertemu saudara dimana pun merupakan bentuk nasehat non-verbal. Saling mengingatkan dalam tindakan. Di luar negeri pun, warga LDII tetap diramut untuk menjaga keimanannya, diurusi ngajinya, dipenuhi fasilitas untuk ngajinya, selalu dipupuk keimanannya.
Lalu, kenapa masih banyak remaja warga LDII yang suka boncengan dengan lawan jenis? Kenapa masih banyak warga LDII yang tidak tahu cara bersuci? Kenapa masih banyak warga LDII yang solatnya selalu mepet-mepet, bahkan bolong? Kenapa banyak warga LDII yang tidak bisa mengayomi warga LDII yang lain? Ngaji telat? Kenapa masih banyak warga LDII yang sering melanggar lalu lintas? Bahkan untuk antri pun susah?
Take action or just learn? Kita belajar mengaji untuk diamalkan, bukan? Kenapa susah diamalkan? Menurut saya bukan karena susah diamalkan tapi kadang kita sendiri menganggap remeh hal hal kecil sehingga ketika tanpa sadar menyepelekannya. Ingat, tersandung pasti dengan kerikil, batu kecil dan sejenisnya. bukan batu berukuran besar.
Apakah kita hanya mengaji saja tanpa mengamalkan? Hmm, mungkin mengaji tanpa mengamalkan terlalu extreme. Atau lebih halus dikatakan mengaji tapi masa bodoh? Yang penting tahu? Banyak warga LDII yang kadang menganggap remeh hal hal kecil di hadits walaupun itu suatu hukum. Namun, tanpa sadar hal itu menjadi boomerang tidak hanya bagi mereka sendiri tapi juga bagi warga LDII secara keseluruhan. Warga LDII yang selalu diyakini mengamalkan hal-hal yang benar sesuai qur’an dan hadits akan kehilangan identitasnya. Efek yang lebih jauh, bahkan generasi penerus pun tidak tahu mana yang benar, mana yang salah? Mereka mengaji hal yang benar namun pada kenyataannya warga LDII yang lebih tua dari mereka yang seharusnya jadi panutan malah melakukan sebaliknya. Sedangkan praktik jelas lebih banyak dilihat dibandingkan teori. Bagaimana mereka tidak bingung?
“Ah, masih ada mas mubalighnya.” Pernyataan yang sering saya dengar ketika mengaji. Pikiran saya pertama kali ketika mendengar hal itu. “Emang mubaligh pengasuh anak loe?” Tidak salah memang, mereka yang mengajarkan ilmu. Mubaligh mempunyai peran yang penting dalam pelestarian ilmu qur’an dan hadits. Namun dengan siapa sebenarnya mayoritas generasi penerus itu menghabiskan waktunya? Siapa yang mereka lihat sebagai panutan? Bagaimana mereka menemukan identitasnya? Identitas kebenaran hukum hukum dalam alquran dan alhadits? Mereka bukan benda mati, mereka tumbuh, berkembang, melihat, dan meniru.
“Sudah, kalau nakal nakal dipondokkan saja.” Ketika saya mendengar pertanyaan seperti itu saya dalam hati langsung bilang “My Godness” Dimana tanggung jawab kita sebagai generasi yang lebih tua? Sebagai kakak? Sebagai ayah? Sebagai ibu? Sebagai sepupu? Sebagai om? Sebagai tante? Sebagai saudara warga LDII? Seolah lepas tanggung jawab. Ingat, pendidikan pondok selama satu tahun memang mampu menambah materi kekhataman kita terhadap alquran dan alhadits namun sisi psikologis dan karakter seseorang tidak dapat dirubah hanya dalam 1 tahun di lingkungan baru. Siapa yang membentuk karakter? Lingkungan dimana kita tinggal. Lingkungan tempat mereka hidup selama ini tidak mungkin bisa dirubah hanya dengan 1 tahun di lingkungan baru. Jika lingkungan dipenuhi oleh orang orang tanpa identitas, bagaimana generasi penerus kita mendapatkan identitas yang jelas? Dan, ketika generasi penerus tersebut melakukan larangan di dalam qur’an dan hadits, kita dengan serta merta menyalahkan mereka dengan berbagai alasan. Namun kita tidak pernah bertanya, bagaimana latar belakang terjadinya pelanggaran tersebut.
Setiap individu, besar kecil, tua muda, laki laki, perempuan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungannya. Hukum ketiga Newton mengatakan aksi = reaksi tidak ada reaksi jika tidak ada aksi. Setiap tindakan, perilaku individu memiliki impact bagi orang orang di sekitarnya. Sadar atau tidak setiap tindakan kita mempengaruhi sesuatu, entah itu lingkungan atau individu lain. Jadi bisa dibayangkan jika kita melakukan sesuatu hal dan mungkin tidak sesuai dengan qur’an dan hadits, bagaimana impact yang mungkin terjadi tidak hanya kepada kita, namun kepada saudara warga LDII kita bahkan kepada generasi penerus kita.
Suatu hal yang bodoh jika saya mengatakan agama saya adalah agama yang salah. Agama kita adalah agama yang benar. Jelas! Tidak bisa ditawar!! Namun tidak salah jika kita mengambil contoh perilaku orang-orang atheis di atas. Diambil yang baik baik saja ^^. Mereka tidak punya agama namun mereka tidak meninggalkan identitas mereka, dengan gempuran globalisasi, mereka tetap setia dengan budaya lokal.
Masih ingat dengan tragedy pemboikotan film “Tanda Tanya” karya hanung brahmantyo? Atau demo besar besaran hingga menewaskan dubes AS di Libya karena film “Innocence of moeslem?” Satu pernyataan yang saya kutip dari film “Tanda Tanya” karya hanung brahmantyo, diucapkan oleh seorang pastour ketika pementasan paskah dimana pemeran Jesus ketika itu adalah orang Islam. “Tidak akan rusak keimanan seseorang hanya karena sebuah drama.” Di dalam hadits sendiri diterangkan bahwa rusaknya suatu agama yang benar itu bukan dari luar tapi dari dalam. Kehilangan identitas diri mereka sendiri. Lebih tepatnya generasi penerus yang kehilangan identitas. Jumlah warga LDII dari tahun ke tahun secara kuantitas semakin banyak namun bagaimana cara kita memperkenalkan identitas kita? Identitas kita sebagai agama yang haq murni dari qur’an dan hadits?
Sehubungan dengan tindak kekerasan yang mengatas namakan Islam yang marak terjadi, saya berpendapat bahwa media harus dilawan dengan media. Jika media dilawan dengan kekerasan. Maka mereka sukses membuat dunia percaya bahwa image orang Islam adalah image orang yang immature (tidak dewasa), agama yang penuh kekerasan dll. Oleh karena itu suatu keputusan yang bijak jika kita tidak terprovokasi dengan kabar kabar miring atau berita yang menjelek jelekkan kita. Jika kita ikut terpancing, maka mereka telah sukses menuntun kita membuat image jelek kita sendiri.
So, Take Action or Just Learn?
Help Me and My Generation to Find Our Identity!! Tidak harus muluk muluk, harus demo atau segala macam, mulai dari diri kita sendiri. Berperilaku dan mengamalkan qur’an dan hadits, tidak setengah setengah. (Jika anda masih peduli dengan generasi selanjutnya sih..)
Semoga Allah paring manfaat dan barokah.

by Adiyta P. - Penulis adalah mahasiswa master di Taiwan.
sumber : ldii.or.id
Posted by Unknown On 17.31
move on ala rosululloh
Ooo .. jadi kamu galau karena semua masalah masalah kamu ...???

OK, deh Guys ... Asal kamu tahu, ketika masalah menggalaukanmu ... Langit bumi dan benda benda langit gak peduli tuh, mereka tugasnya berotasi .. yah muter-muter terus tuh ... Gak ada istilah "langit ikut menangis karena kalian galau". Udah lah bro .... Let's MOVE ON!

Nih dengar ya ... Kalau kalian Sedih ...

Bumi tetap berrotasi selama 23-24jam sehari dan berrevolusi 365-366 hari dalam setahun ...

Surga Neraka masih beroperasi

Alam kubur juga gak tutup

Malaikat Rokib Atid juga gak liburan mencatat amal kalian, Guys :)

Yang masih Galau Move On yuk .. :)

BTW, kalo ngomongin masalah Move on. Ternyata istilah Move on sudah ada lho dari zaman Nabi Muhammad SAW.

Mau Tau Move on Ala Rosululloh SAW ?

Jadi ceritanya gini sodarah, Nabi kita Muhammad SAW ketika menerima wahyu pertama, gak ada yang percaya selain Sang Istri tercinta Bunda Khadijah R.A dan Abah Abu Bakar Ash-Shidiq A.S bahkan dari sanak family beliau banyak yang meremehkan bahkan merintangi. Tapi, nabi Muhammad gak serta merta galau begitu saja, rintangan itu justru membuat Beliau semakin bersemangat untuk memperjuangkan kebenaran ini, Gan.

Makin lama pengikut Nabi Muhammad SAW semakin banyak, walau kebanyakan adalah dari kalangan miskin dan budak. Melihat fenomena ini, paman nabi Muhammad yang benci sekali dengan Islam melancarkan serangan serangan yang membahayakan. Bahkan, memerintahkan agar Nabi ditangkap dalam keadaan hidup atau mati.

Nah, akhirnya inilah saatnya Nabi Muhammad ber-Move on Alias Hijrah dari Mekkah ke Madinah

Dan Allahpun berfirman, " Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui," ( 16 : 41 )

Nabi Muhammad SAW dan awalul mukminin Muhajirinpun berhijrah dengan niat karena Allah, seperti yang difirmankan Allah :

"(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar" ( 59 : 9 )

Dan, apakah setelah Nabi besar kita move on menjadi tambah hina? Ohh, tentu tidak ... Bahkan pada tahun 8 H Nabi Muhammad SAW berhasil melakukan pendobrakan yang luar biasa besar pada kampung halamannya , Makkah, tanpa pertumpahan darah yang sering kita kenang dengan peristiwa "FATHUL MAKKAH" Yang mana .... :

Bangsa Quraish ketakutan menyaksikan ribuan pasukan

berbusana cinta dan akhlaq mulia

Dipimpin rosulillah Sollaullohu Alaihi wasallam

Menaklukkan Tuhan Tuhan kebatilan

Dengan membaca Al-Qur'an .... ( Firman Tuhan )

Masjidil Harom penuh manusia takut baginda

Karena telah berdosa

Namun Baginda menabur cinta

rahmat dan ampunannya ...

( H. Shobirun - Pengasuh Ponpes Mulya Abadi )

Selain itu hikmah dari Hijroh alias Move on itu adalah bersaudaranya kaum Muhajirin dan Anshor ( Hmm too tuit tekali yah ).

Buat kita ... Move on berarti berhijrah dari dosa menuju pahala, move on dari yang batal menuju yang benar, move on dari yang awalnya buruk menjadi baik daaan seterusnyaaa ....

Tapi jangan lupa ... Hijroh atau Move on harus karena Allah yaa ... seperti yang diriwayatkan Bukhori

" Dari Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia pernah mendengar [Alqamah bin Waqash Al Laitsi] berkata; saya pernah mendengar [Umar bin Al Khaththab] diatas mimbar berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan"

Nah, Rosululloh kita udah cukup jadi uswatun hasanah kan buat kita ... So, whatta ya waitin' fo ? Move On forward ala Rosululloh yuk ... ( bukaaan, maksudnya bukan disuruh pindah kewarganegaraan lho ya .. )

Move on ala Rosululloh yang menghadapi cobaan, rintangan dan kegalauan hidup dengan semangat, sabar, dan pantang menyerah ^^.

Itu lhoo ... macam Abah yang punya cantolan "Barongan barongan mundur ... Anget anget maju"

( Rojo Gandul ) itu lhoo hoho ...

Kalo kalian punya rencana A dan gak berhasil .... tenang abjad kan ada 26, masih ada rencana A, B, C, D ...dst. sampe Z. hehe :P

Oleh : Dika Syahida
Sumber : ldii.or.id
Posted by Unknown On 10.50
PONDOK PESANTREN PELAJAR DAN MAHASISWA
“NURUL ISLAM”

“MENJADIKAN SARJANA yang  MUBALIGH dan MUBALIGH yang SARJANA”

Jl.W.Monginsidi Rt.22 Gg.07 No.17, Samarinda.
Telp. (0541)-736940


Pendahuluan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

         Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, bahwa kita hidup sekali di dunia ini Allah memberikan hidayah pada kita semua sehingga kita bisa menetapi agama yang haq, agama yang bisa menghantarkan kita pada surganya Allah. Terlebih kita hidup di zaman akhir, yang mana pengaruh perkembangan zaman selalu menggerogoti keimanan kita.

        Syaiton yang telah mendapat izin dari Allah untuk menggoda anak cucu adam tidak akan tinggal diam menggoda baik dari arah depan, belakang, kanan, kiri, atas dan bawah, termasuk di dalamnya adalah kita, para generasi muda. Generasi muda merupakan masa yang sangat rawan terhadap pengaruh perkembangan zaman, oleh karena itu diperlukan kefahaman yang kuat untuk membendung pengaruh negatif perkembangan zaman.

        Merupakan kebanggaan tersendiri apabila kita para generasi muda bisa berhasil baik urusan dunia maupun akhiratnya, yaitu dengan memiliki tiga hal berikut :

+Generasi yang alim/faham agama.
+Berakhlakul karimah.
+Mempunyai kemandirian.

Tujuan

1. Mendidik generasi penerus yang memiliki akhlaqul karimah, berilmu dan mandiri dalam pelestarian Al-Qur’an dan Al-Hadist

2. Mendidik generasi muda agar menjadi generasi berilmu, beramal, dan berani berjuang menegakkan amar ma’ruf dan fastabiqul khoirot.

Demikian beberapa rangkaian kata pembuka dari kami, semoga blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua para generasi muda.

Alhamdulillahi Jaza Kumullohu Khoiro

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.